Bekerjasama dengan PMI Provinsi Sulsel dan GIZ Forclime, SMK Kehutanan Negeri Makassar Laksanakan Pelatihan P3K 

Makassar-Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)  sangat penting dikehidupan sehari, kita tidak tau kejadian kecelakaan sekitar kita akan terjadi dan memberikan pertolongan segera sebelum ditangani oleh medis untuk mengurangi resiko yang lebih buruk dan menyelamatkan jiwa. 

SMK Kehutanan Negeri (SMKKN) Makassar bekerjasama dengan PMI Provinsi Sulsel dan GIZ Forclime (Kerjasama Pemerintah Indonesia - Jerman) bikin acara yang sangat seru buat tenaga pendidiknya yaitu Pelatihan Dasar P3K Bagi Tenaga Pendidik SMK Kehutanan Negeri Makassar Tahun 2022. 

Baca juga: Rapat Persiapan Ujian Sekolah, Kepala UPT SMPN 6 Sabsel Lutra: Mari Kita Kerja

Selama tiga hari penuh mulai tanggal 11 Mei sampai dengan 13 Mei 2022, para tenaga pendidik dibekali pengetahuan dan keterampilan P3K terang Mukhamad Ari Hidayanto, Kepala SMKKN Makassar. Jumat, 13 Mei 2022. 

Baca juga: Hj. Hasnah Syam Pantau PTM dan Vaksinasi Anak di Kecamatan Tanete Riaja

"Pemateri dari Tim PMI Provinsi Sulsel dan Mr. Daniel M dari GIZ Forclime yang mana kegiatan satu hari di kampus SMKKN Makassar dan dua hari di KHDTK Tabo-tabo di Pangkep, " lanjutnya. 

Keseruan para peserta yang aktif semakin menjadi ketika praktek langsung di lapangan, mereka banyak berimprovisasi dalam P3K. 

Baca juga: Bupati Pangkep dan Ketua TP PKK Nurlita Wulan Purnama Saksikan Langsung Gebyar UKK di SMK 2, Kepala UPTD Djumain Ucapkan Terima Kasih

"Sebenarnya di lingkunan sekolah atau di lapangan hutan misalnya, kita harus bisa sigap, tanggap, dan cekatan tentu saja tak lepas dari kaedah dalam P3K, " tutur Yakub dan Buniyaman sapaan akrab peserta pada mentor PMI. 

Kolaborasi semakin lengkap ketika Mas Daniel sapaan akrabnya yang merupakan orang Jerman) bergabung memberikan penjelasan tahapan, serta contoh P3K disetiap sesi dan kasus yang dihadapi. 

Baca juga: SMK 7 Pangkep Gelar Pameran Produksi, Bupati Muhammad Yusran Beri Apresiasi Terhadap Siswa SMK 7 Pangkep

Bahasa Indonesianya terbilang cukup lumayan, kendala bahasa tidak menjadi penghalang bagi peserta dan mentor karena peserta juga bisa mamahami dengan bahasa Inggris yang cukup lumayan bahkan bahasa isyarat. 

Baca juga: Ketua PGRI Luwu Utara Hadiri Konferensi Kerja II PGRI Sabbang Selatan

Sesi terakhir kegiatan ditutup dengan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan penguasaan peserta. 

Sungguh kegiatan yang bermutu, seru, membentuk kekompakan, dan pengalaman bagi peserta untuk menangani kecelakaan lingkungan disekitar.