Perkuat Solidaritas dan Gerakan, Perempuan Pulau Kodingareng Adakan Kongres Pertama

    Perkuat Solidaritas dan Gerakan, Perempuan Pulau Kodingareng Adakan Kongres Pertama

    Makassar-Perempuan Pulau Kodingareng mengadakan kongres pertamanya di Lapangan Pulau Kodingareng. Kongres ini mengangkat tema Membangun Organisasi, Memperkuat Solidaritas, dan Gerakan Perempuan Pulau Kodingareng.

    Irawati selaku Ketua Panitia Kongres Perempuan Pulau Kodingareng menjelaskan bahwa kegiatan ini dilasakanakan selama dua hari dengan dua kegiatan.

    "Kegiatan ini digelar dengan dua rangkaian kegiatan. Ada Diskusi Publik dan Kongres. Diskusi publik itu diadakan Rabu, 8 Maret 2022, membahas soal RZWP3K Sulsel dan Persoalan sampah di Pulau Kodingareng. Pada Kamis 9 Maret 2022 dilanjutkan dengan kongres", ungkapnya.

    Selain Irawati, Rahmi salah satu Steering Committee (SC) Kongres Perempuan Pulau Kodingareng ini menjelaskan bahwa harapan dan tujuan diadakannya kongres ini adalah untuk mempersatukan perempuan di Pulau Kodingareng.

    "Organisasi perempuan yang nanti mau dibentuk dalam kongres ini harapannya jadi tempat pemersatu dan perjuangan perempuan Pulau Kodingareng", tuturnya.

    Pentingnya organisasi rakyat, khususnya perempuan di Pulau Kodingareng juga dikonfirmasi langsung oleh Siti Aisyah sebagai salah seorang perwakilan peserta kongres yang menjelaskan bahwa kehadiran organisasi rakyat di pulau akan membuat semangat warga semakin meningkat.

    "Kami sangat butuhkan yang namanya organisasi. Karena dengan adanya ini organisasi dapat membuat kami tambah semangat dan kuat. Karena kalau tidak ada organisasi, kami akan mudah dibuatkan permasalahan dari luar. Intinya ini organisasi untuk kita berjuang", tegasnya.

    Terakhir, Nur Herliati selaku pendamping perempuan di Pulau Kodingareng dan sekaligus Staff Pengorganisasian Rakyat WALHI Sulsel menjelaskan bahwa organisasi yang akan dibentuk dalam kongres ini bertujuan untuk membangun kemandirian rakyat.

    "Ini adalah langkah dan strategi dalam membangun kemandirian rakyat, khususnya perempuan agar dapat berdaulat atas lingkungan hidupnya. Sebab aktivitas tambang pasir laut masih menjadi ancaman serius bagi wilayah tangkap nelayan dan penghidupan masyarakat di Pulau Kodingareng. Untuk itu mereka bersatu dan akan berjuang bersama", tutupnya.

    Perempuan Pulau Kodingareng
    Subhan Riyadi

    Subhan Riyadi

    Artikel Sebelumnya

    Setahun Jabat Pelaksana Tugas, Andi Sudirman...

    Artikel Berikutnya

    Kapolres Pangkep AKBP Ibrahim Aji Hadiri...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Welcomingi Dinner Delegasi World Water Forum ke-10 di GWK Siap Diamankan Polri
    KAHMI Sulsel Bakal Gelar Serial FGD, Cari Solusi Komprehensif Atasi Banjir dan Longsor
    Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Agus Salim Secara Resmi Tutup  Turnamen Sepak Bola Kajati Sulsel Cup I 2024
    Polri Siap Amankan Welcoming Dinner Delegasi World Water Forum ke-10 di GWK
    DPR Apresiasi Jenderal Sigit Atas Penghargaan Bagi Satrio

    Ikuti Kami